AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) SECARA IN VITRO
Abstract
Kunyit merupakan salah satu tanaman rempah-rempah yang memiliki berbagai aktivitas farmakologis. Rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) mengandung kurkumin dan minyak atsiri yang bermanfaat sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi rimpang kunyit sebagai antiinflamasi secara in vitro menggunakan metode penghambatan denaturasi protein. Penggunaan metode ini karena salah satu penyebab inflamasi adalah terjadinya denaturasi protein pada jaringan sel tubuh. Hasil uji berupa persentase inhibisi dengan nilai 38,38% pada konsentrasi 10 ppm hingga 46,51% pada konsentrasi 50 ppm. Persentase inhibisi >20% menunjukkan bahwa ekstrak dapat menghambat denaturasi protein. Perhitungan IC50 menunjukkan nilai sebesar 46,87 μg/mL. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 96% rimpang kunyit memiliki potensi sebagai antiinflamasi.
References
[2] Zahra, A. P., & Carolia, N. (2017). Obat Anti-inflamasi Non-steroid (OAINS ): Gastroprotektif vs Kardiotoksik Non-steroidal Anti-inflammatory Drugs ( NSAIDs ): Gastroprotective vs Cardiotoxic. Majority, 6, 153–158.
[3] Sukmawati, Aulia wati,A. Muflihunna. 2022. Uji Aktivitas Ekstrak Kombinasi Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) dan Kurma (Phoenix dactylifera L) sebagai Antiinflamasi Secara In Vitro : Jurnal Kesehatan, Vol. 5 No. 4 (Oktober, 2022) : 735-744 E-ISSN 2614-5375
[4] Reynaldi, R., & Yani, D. F. (2021). Potensi Anti-Inflamasi Ekstrak Etanol Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata L) Terhadap Denaturasi Protein Secara In Vitro. Spin Jurnal Kimia & Pendidikan Kimia. 1: 12-21.